Monday, June 05, 2006

dia menjerit

dia menjerit dan tidak bisa melihat
matanya buta oleh jeritannya,

bahkan telinganya tidak mendengar apa pun,
kecuali jeritannya sendiri.

dia menjerit,
dan jeritannya mengurung dirinya dalam pikiran yang menyedihkan.

mulutnya menjerit.
dan bukan hanya mulutnya, hatinya juga.

hatinya menjerit-jerit menyalahkan dirinya.

dia terus menjerit sampai lututnya menyentuh tanah,
membuatnya lebih rendah dari ia seharusnya.

lehernya terikat rantai, yang memaksanya untuk terus
menerus menjerit.. terus
menerus menjerit..

dia butuh sesuatu untuk melepaskan diri
untuk membebaskan diri dari rantai yang mengikatnya,
untuk menopangnya agar dia bisa kembali berdiri,
untuk membuka matanya yang buta,
dan membiarkan dia mendengar,
untuk tidak sekedar menggunakan mulutnya untuk menjerit,
tetapi bernyanyi.

[T h e b l o o d never fails]

0 Comments:

Post a Comment

<< Home