Sunday, September 24, 2006

"Halo..." kataNya

Aku datang membawa semua yang sudah pernah aku bawa sebelumnya.
Tentu saja Engkau ingat, Engkau tidak pernah lupa.
Mungkin juga Engkau sudah bosan dengan semua ini,
aku saja sudah bosan.
Jadi aku tidak akan merasa kesal atau kecewa atau sedih,
kalau saat ini Engkau tidak mau melihat wajahku.

Hari ini aku memakai pakaian berwarna hitam.
Aku tidak tahu aku berkabung karena apa.
Tapi aku tahu pasti aku sedang sedih, sampai rasanya seperti berkabung.
Dan aku sedang tidak peduli.
Dengan caraku berbicara seperti ini padaMu,
seharusnya orang-orangMu sudah mengusirku, lalu memberi nasehat.

Kau tahu aku selalu datang padaMu pada saat seperti ini,
itu menunjukkan kalau memang tanggung jawab merupakan salah satu tipe bakat,
aku amat sangat benar-benar tidak berbakat dalam hal itu.
Komitmen dan kesetiaan sepertinya bukan bidangku sama sekali.

Dan benda-benda yang aku bawa hari ini,
semuanya sudah pernah aku bawa ke hadapanMu.
Rasanya dulu aku sudah meletakanNya di tanganMu,
tapi entah kenapa sekarang semuanya sudah ada di tanganku kembali,
dan aku merasa lelah menemukan barang-barang yang itu-itu lagi,
membawa barang-barang yang itu-itu lagi.

Maafkan aku yang hari ini tidak sopan.
Aku tidak tahu seberapa besar Engkau,
karena seberapa besarpun aku membayangkan tentang Engkau,
aku tahu Engkau lebih besar lagi.

Maafkan (lagi) aku yang hari ini tidak sopan,
mengantarkan hal-hal seperti ini di hadapanMu,
aku sedang tidak tahu apapun,
tidak ingin apa pun,
tidak mau apa pun,
selain mengatakan ini.


"Berikan semuanya padaKu, berikan segalanya padaKu,
dan kemarilah, duduklah di sampingKU.
Duduklah di dekatKU selalu. Duduklah..."

0 Comments:

Post a Comment

<< Home